Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
PM Rumania, Florin Cîțu (kiri) dan Komisioner Uni Eropa, Adina Valean (kanan). (twitter.com/florincitu)
PM Rumania, Florin Cîțu (kiri) dan Komisioner Uni Eropa, Adina Valean (kanan). (twitter.com/florincitu)

Bukares, IDN Times - Perdana Menteri Rumania Florin Cîțu berhasil lolos dari voting mosi tidak percaya yang diajukan oleh Parlemen Rumania. Sebelumnya partai oposisi sayap kiri Rumania menuduh Cîțu tengah membawa negara ke arah yang salah dan menambah beban rakyat akibat kebijakannya. 

Bahkan diketahui sejak awal tahun ini terjadi perpecahan di tubuh koalisi pemerintahan Rumania yang bisa berujung pada krisis politik di negara Eropa Timur tersebut. 

1. Hasil voting tidak cukup untuk melengserkan Citu

Suasana di dalam Gedung Parlemen Rumania. (twitter.com/RRInternational)

Pada hari Selasa (29/06/2021) Perdana Menteri Rumania Florin Cîțu berhasil mempertahankan jabatannya dari upaya voting mosi tidak percaya dalam parlemen. Hasil pemungutan suara menunjukkan bahwa sebanyak 201 anggota parlemen setuju, tapi jumlah itu masih belum cukup untuk melengserkan Cîțu dari jabatannya.

Aksi mosi tidak percaya ini diajukan oleh Partai Sosial Demokrat (PSD) dan partai AUR kepada partai berliran liberal (PNL) sejak pertengahan Juni lalu. Namun awalnya PSD menduga seluruh anggota parlemen dalam koalisinya yang mencapai 203 beserta pihak independen dapat melengserkan Cîțu dari kursi tertinggi di pemerintahan, dilansir dari laman Romania Insider

2. Semua kebijakannya disebut tidak sesuai rencana

Dilansir dari Euronews, kepala PSD, Marcel Ciolacu memberikan klaim bahwa pemerintah telah gagal memenuhi semua rencananya, mulai dari merumuskan rencana pemulihan ekonomi hingga kampanye vaksinasi. Pasalnya Cîțu yang merupakan mantan menteri keuangan sudah berjanji untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Rumania, yang mana termasuk salah satu negara termiskin di Uni Eropa. 

Meskipun berjanji meningkatkan ekonomi Rumania, tetapi Cîțu justru menghapus rencana untuk meningkatkan pensiun yang sudah direncanakan sejak pemerintahan sosialis. Penghapusan ini lantaran dianggap hanya dapat meningkatkan anggaran negara hingga belasan juta euro. 

3. Pemerintah Rumania mengharapkan pertumbuhan ekonomi tinggi

Menanggapi kritikan dari PSD dan berhasilnya Cîțu bertahan dari voting mosi tidak percaya, pihak pemerintah mengharapkan pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 7 persen di tahun ini. Pemerintah Rumania merasa bahwa saat ini tingkat investasi tengah naik dan bisnis serta konsumsi domestik tengah mengalami melambung setelah terimbas lockdown. 

Negara Eropa Timur tersebut sebelumnya sudah mencatatkan kontraksi yang tidak terlalu buruk pada tahun lalu. Namun Rumania sedang mengalami defisit anggaran yang makin melebar, sedangkan pemulihan ekonomi kali ini berdampak pada meningkatnya inflasi, dilansir dari Reuters

Dilaporkan dari Euronews, Rumania kini sedang melakukan pelonggaran pembatasan COVID-19 yang berdampak pada meningkatnya kasus harian. Bahkan sejumlah analis menuyebut pada musim gugur akan terjadi gelombang ke empat lantaran lambatnya proses vaksinasi. Hingga kini baru 4,5 juta penduduk Rumania yang sudah diimunisasi vaksin COVID-19, padahal total penduduknya mencapai 19 juta jiwa. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorBrahm