Wellington, IDN Times - Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengumumkan rencana pelarangan kepemilikan senjata semi-otomatis, menyusul terjadinya penembakan di dua masjid kawasan Christchurch yang menewaskan 50 orang pada Jumat (15/3).
Pelaku, seorang warga Australia bernama Brenton Tarrant, yang menjalankan aksinya dengan beberapa senjata, di antaranya adalah AR-15 yang merupakan senjata semi-otomatis. Tarrant juga diketahui mendapatkan izin kepemilikan senjata kategori A.