Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden Lithuania, Gitanas Nauseda (kiri) dan Presiden Polandia, Andrzej Duda (kanan). (twitter.com/GitanasNauseda)
Presiden Lithuania, Gitanas Nauseda (kiri) dan Presiden Polandia, Andrzej Duda (kanan). (twitter.com/GitanasNauseda)

Jakarta, IDN Times - Presiden Polandia Andrzej Duda bertemu langsung dengan Presiden Lithuania Gitanas Nausėda Polandia Akan Perkuat Pertahanan NATO di Lithuania. Dalam lawatan tersebut, Duda mengungkapkan niatnya untuk memperkuat pertahanan timur NATO, termasuk Lithuania dan negara Baltik lainnya. 

Sehari sebelumnya, PM Polandia Donald Tusk sudah berkunjung ke Lithuania untuk menyelesaikan permasalahan kedua negara. Kedua negara pun sepakat mendukung Uni Eropa (UE) menerapkan sanksi dan memblokir impor produk pertanian Rusia-Belarus. 

1. Duda sebut Lithuania dapat bergantung pada Polandia

Dalam kunjungan tersebut, Duda menekankan bahwa Lithuania dapat mengandalkan tentara Polandia dalam memperkuat keamanan di negaranya yang masuk dalam pertahanan bagian timur NATO. 

"Hari ini, kami membicarakan terkait pertahanan kolektif. Presiden Nauseda, kami siap dan memastikan bahwa Lithuania dapat bergantung kepada kami. Jika memang dibutuhkan, tentara Polandia akan bahu membahu dengan tentara Lithuania untuk mempertahankan setiap inchi teritori NATO dari segala serangan," ungkapnya, dikutip LRT.

Duda dan Nauseda juga membicarakan terkait dengan rencana latihan militer akbar NATO, Dragon 2024 yang dilangsungkan di Polandia. Ia menyebut latihan militer itu akan menunjukkan kesiapan tentara Polandia dalam mempertahankan teritori NATO.

"Latihan militer ini tidak hanya mengenai pertahanan teritori Polandia saja, tetapi juga teritori Lithuania dan teritori negara-negara Baltik lainnya, jika memang dibutuhkan," sambungnya. 

2. Duda dan Nauseda mengawasi latihan tempur Dragon-24

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Duda dan Nauseda ikut menyaksikan dan mengawasi langsung latihan militer gabungan NATO, Dragon 24 yang berlokasi di Polandia bagian utara. 

Dilansir Polskie Radio, latihan tersebut sebagai bagian dari latihan Steadfast Defender-24 sebagai bagian dari manuver NATO dalam beberapa tahun terakhir. Latihan militer tersebut akan diikuti oleh ribuan tentara dan peralatan tempur dari seluruh negara anggota aliansi NATO. 

Latihan tersebut rencananya akan diikuti oleh pasukan dari Polandia, Lithuania, Turki, Inggris, Amerika Serikat (AS), Spanyol, Jerman, dan Prancis. Tentara diharapkan dapat menunjukkan kemampuannya dalam bermanuver di sungai dan menggunakan feri dalam menyeberangi sungai. 

Latihan Steadfast Defender-24 sudah dimulai sejak Januari 2022 dan akan berlanjut hingga Mei 2024 mendatang. Operasi tersebut dilakukan di sejumlah negara anggota NATO dan diikuti sekitar 90 ribu personel militer, 50 kapal perang, 80 pesawat tempur, dan lebih dari 1.000 kendaraan tempur. 

3. Lithuania ingin Polandia bantu memastikan keamanan di Suwalki Gap

Tentara Polandia (twitter.com/MON_GOV_PL)

Penasehat Kepresidenan Lithuania Kestutis Budrys mengatakan, militer Polandia dan Lithuania sudah menandatanganin perjanjian kerja sama Orsha. Kerja sama itu berfungsi memastikan keamanan dan tindakan dari sejumlah ancaman. 

"Kerja sama Orsha memiliki fungsi untuk memastikan keamanan dan merespon ancaman tertentu di Suwalki Gap (perbatasan Polandia-Lithuania)," ungkapnya. 

"Pertanyaannya, apakah Polandia bersedia mempertahankan kami, bagaimana kami dapat mempertahankan Suwalki Gap. Perbatasan itu adalah pertahanan utama kami dan rencana agenda konkret kami. Tidak ada pembatasan dalam mewujudkan rencana tersebut," sambungnya. 

Suwalki Gap adalah jalur dengan panjang 100 km di perbatasan Polandia-Lithuania yang diapit Kaliningrad, Rusia di bagian barat dan Belarus di timur. Area tersebut jadi yang paling rawan karena dapat memutus negara Baltik dari seluruh anggota NATO lainnya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team