Terkait serbuan migran di perbatasan Polandia-Belarusia, Wali Kota Zubrzyca Wielka Paweł Łabanowicz mengatakan sekelompok migran telah melintasi perbatasan setiap harinya selama beberapa minggu. Bahkan beberapa kelompok migran berhenti sejenak di desa berpenduduk 80 orang itu.
Di samping itu, penduduk Zubrzyca Wielka yang terletak hanya satu kilometer dari perbatasan sudah memberikan makanan dan air kepada migran perempuan dan anak-anak. "Kalian harus membantu karena di situ ada ibu dengan anaknya dan mungkin saja terdapat perang di negara asalnya" ujar Łabanowicz.
Di sisi lain, Łabanowicz juga menambahkan banyaknya warga yang takut akan keluar malam dan ketatnya penjagaan, "Akan tetapi di saat yang sama, kita adalah orang Polandia yang terbiasa hidup di negara bebas dan orang di desa tidak merasa bebas seperti dulu dengan apa yang terjadi saat ini."
"Kami tidak akan mengeluh apabila otoritas menangkap mereka langsung di perbatasan. Kita harus melindungi perbatasan kita sama seperti yang dilakukan Latvia dan Lithuania" kata Łabanowicz.
Namun sentimen kepada migran tengah meningkat di Polandia, seiring naiknya partai sayap kanan PiS (Prawo i Sprawiedliwość) sejak 2015. Pemerintah Polandia saat ini menganggap migran sebagai salah satu ancaman yang dapat membahayakan negara, dilaporkan dari Politico.