Polisi bertikai dengan demonstran pro-Tiongkok saat pengunjuk rasa anti pemerintah beraksi di distrik Wan Chai, Hong Kong, pada 1 Oktober 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Susana Vera
Hingga sore hari, unjuk rasa belum juga berhenti. Insiden demi insiden pun dilaporkan terjadi. Stasiun radio publik, Radio Television Hong Kong atau RTHK, bahkan menarik seluruh reporter mereka dari lapangan. Ini karena salah satunya mendapat tembakan proyektil di bagian kepala ketika meliput.
Dalam pernyataan resminya, RTHK menyatakan reporter laki-laki itu menderita luka di atas mata bagian kanan. Ia pun sudah dibawa ke rumah sakit. Si reporter mengaku tidak tahu apa yang menghantamnya ketika insiden tersebut terjadi.
RTHK juga menginformasikan ada seorang wartawan perempuan dari media lain yang mendapat intimidasi dari aparat. Ketika meliput situasi di sebuah stasiun, ia mengaku ada seorang polisi huru-hara yang mengacungkan senjata api tepat di hadapannya.
"Dengan para jurnalis dari media-media lain juga disemprot menggunakan cairan korosif saat meliput bentrokan, unit Berita Bahasa Inggris dan Peristiwa Terkini di RTHK memutuskan situasi tak lagi aman bagi para reporter kami untuk berada di jalan selama protes Hari Nasional berlangsung," tulis RTHK.
"Reportase selanjutnya pada hari ini akan dikerjakan dari ruang redaksi."