Pejabat setempat mengatakan, perusahaan Oreva harus bertanggung jawab atas insiden tersebut. Sebab, korporasi tidak memberi tahu pihak berwenang bahwa jembatan itu dibuka kembali usai diperbaiki pekan lalu.
Dia menambahkan, jembatan itu tidak memiliki sertifikasi kelayakan untuk digunakan secara umum.
Oreva merupakan perusahaan yang berbasis di Gujarat yang telah bertugas memelihara jembatan selama 15 tahun.
"Mereka tidak memberi kami informasi apa pun bahwa mereka akan membuka kembali jembatan itu, kami belum mengeluarkan sertifikat kebugaran apapun kepada mereka," ujar kepala pejabat kotamadya Morbi, Sandeepsinh Zala.
Jayrasinh Jadeja, seorang anggota parlemen lokal dari partai Bharatiya Janata, menyalahkan Oreva karena menjual tiket yang berlebihan. Ia juga geram atas sikap perusahaan itu yang mengklaim bahwa kepadatan penduduk jadi penyebab runtuhnya jembatan tersebut.
Jadeja mengatakan, jembatan itu sebelumnya dikelola oleh pemerintah kota setempat. Sebelumnya, otoritas menerapkan batasan untuk pengunjung jembatan menjadi 20 orang.
"Sementara kami menunggu informasi lebih lanjut, jembatan itu runtuh karena terlalu banyak orang di bagian tengah jembatan yang mencoba bergoyang dari satu arah ke jalan lainnya," ujar pernyataan dari juru bicara Oreva, dikutip dari Indian Express.