Tel Aviv, IDN Times – Pemerintah Israel telah digadang-gadang sebagai salah satu negara yang akan dengan cepat melakukan vaksinasi COVID-19 dan memiliki perkiraan kemungkinan akan terbebas dari wabah tersebut. Namun sejauh ini, meski vaksinasi dengan agresif dilakukan, infeksi di Israel masih tercatat dalam angka yang tinggi.
Pada awal Januari 2021, ada 5.248 kasus infeksi harian dan angka tersebut naik terus hingga mencapai 10.213 kasus infeksi pada 20 Januari. Menurut data Johns Hopkins University, kasus infeksi kemudian turun menjadi 4.933 kasus pada 23 Januari dalam sehari. Namun rata-rata infeksi per pekan masih diangka 7.000 kasus infeksi.
Banyak penduduk Israel yang menuduh bahwa kelompok Yahudi ultra-Ortodoks adalah salah satu sebab biang kerok tingginya infeksi. Banyak sekolah kelompok ultra-Ortodoks yang menolak penutupan sekolah, masih berkumpul berdoa di sinagog dan bahkan masih melakukan perayaan pernikahan meski itu dilarang otoritas.