Seorang petugas militer berjaga-jaga di sekitar jalan saat kudeta militer di Myanmar. (Twitter.com/TV2Vivian)
Demonstrasi yang terjadi di Myanmar merupakan buntut dari kudeta militer pada 1 Februari lalu. Pada hari itu militer negara melakukan penggeledahan dan penangkapan terhadap Aung San Suu Kyi, pemimpin Partai Liga Nasional Demokrasi (NLD) yang memenangkan pemilu di Myanmar, dan tokoh senior lainnya dari partai yang berkuasa.
Setelahnya, militer Myanmar yang telah memimpin negara selama puluhan tahun hingga 2011, menyatakan mengambil alih kekuasaan selama setahun. Mereka kemudian mengumumkan Wakil presiden U Myint sebagai penjabat presiden.
Kudeta itu terjadi karena militer menganggap pemilu yang dimenangkan Suu Kyi diliputi kecurangan. Suu Kyi sendiri telah ditahan di rumahnya di ibu kota sejak kudeta terjadi. Pada Jumat, situs web independen Myanmar Now, mengutip pejabat partai NLD, mengatakan bahwa Suu Kyi telah dipindahkan minggu ini dari tahanan rumah ke lokasi yang dirahasiakan.
Kudeta ini tidak hanya memicu demo besar di Myanmar tapi juga telah menuai kecaman dari negara-negara Barat. Bahkan beberapa negara telah menjatuhkan sanksi terbatas.