Politisi Eropa Dapat Video Call Deepfake, Penipu Nyamar Wali Kota Kiev

Jakarta, IDN Times - Beberapa politikus Eropa telah mendapatkan panggilan video palsu yang menggunakan teknologi deepfake. Pelaku menggunakan teknologi tersebut dengan menyamar sebagai Vitali Klitschko, wali kota Kiev, Ukraina.
Setidaknya, sudah ada beberapa politikus Eropa yang mendapatkan panggilan video palsu tersebut. Mereka adalah wali kota Berlin, wali kota Madrid, dan wali kota Wina.
Wali kota Berlin yang curiga saat menerima panggilan video palsu tersebut memperingatkan bahwa di masa depan, semua orang untuk lebih teliti dan bahkan lebih curiga.
1. Pelaku menggunakan teknologi canggih untuk menyaru
Pada Sabtu (25/6/2022), wali kota Kiev, Vitali Klitschko, memberikan pengumuman yang memperingatkan adanya panggilan video palsu dengan menggunakan wajahnya.
Teknologi yang digunakan untuk melakukan panggilan video palsu itu adalah teknologi canggih deepfake, kecerdasan buatan yang mampu menampilkan citra wajah orang lain dalam bentuk digital yang sangat mirip dengan aslinya.
"Beberapa wali kota di Eropa telah dihubungi oleh walikota palsu Kiev yang telah mengatakan hal-hal yang tidak masuk akal. Ini adalah kriminal. Harus segera diselidiki siapa dalangnya," kata Klitschko dikutip dari Associated Press.
Pelaku yang menyaru sebagai Klitschko mengajak berbicara sejumlah wali kota tersebut dengan berbagai topik yang tidak jelas dan tidak penting.
2. Politisi Eropa yang dihubungi ada yang curiga dan ada yang tidak sadar telah ditipu
Sejauh ini, sudah ada beberapa politisi Eropa yang telah dihubungi dengan panggilan video palsu yang menyaru sebagai Klitschko. Dua di antaranya adalah wali kota Madrid Jose Luis Martinez-Almeida dan wali kota Wina Michael Ludwig.
Dilansir ABC News, Martinez-Almeida mengaku mendapatkan panggilan video palsu itu pada hari Jumat. Dia telah memiliki kecurigaan terhadap orang yang sedang berbicara dengannya dan akhirnya memutuskan sambungan.
Wali kota Madrid itu telah membeikan pengaduan peristiwa tersebut kepada polisi. Sedangkan wali kota Wina Michael Ludwig tidak memiliki kecurigaan atas panggilan video. Dia tidak memutuskan panggilan dan tetap melanjutkannya sampai selesai.
"Karena tidak ada topik rumit yang dibahas dalam percakapan, ini tentu mengganggu pada kesempatan tertentu tetapi bukan masalah besar," kata Ludwig.
3. Wali kota Berlin menyadari keanehan saat panggilan video sedang belangsung
Korban lain dari panggilan video palsu menggunakan teknologi deepfake itu adalah Franziska Giffey yang menjabat sebagai wali kota Berlin. Kantornya menyatakan bahwa awalnya tidak ada tanda-tanda video itu dilakukan oleh teknologi penyamaran.
Menurut The Guardian, sekitar 15 menit saat panggilan video itu tengah berlangsung, Giffey mulai curiga karena pelaku menyerukan kepada Jerman agar pengungsi Ukraina dikembalikan lagi demi kepentingan layanan militer Ukraina.
Saat terjadi jeda, wali kota Berlin segera menghubungi duta besar Ukraina untuk Jerman dan dikonfirmasi bahwa yang menghubungi itu bukanlah Vitali Klitschko yang asli.
"Sungguh kenyataan menyedihkan bahwa perang sedang dilancarkan dengan segala macam cara, termasuk di internet, untuk merusak kepercayaan dengan cara digital dan mendiskreditkan mitra dan sekutu Ukraina," kata Giffey.