Lambang PBB di Markas Besar PBB, New York. (Instagram.com/unitednations)
Menurut data World Bank, Saat ini, Jepang memiliki populasi sekitar 125 juta jiwa. Jumlah tersebut termasuk 28 persen dengan proporsi orang yang berusia 65 tahun ke atas, di mana menjadi yang tertinggi kedua di dunia setelah Monaco.
Tingkat kelahiran melambat di banyak negara, termasuk Jepang yang pada tahun lalu mencatat angka kelahiran hanya berada pada kurang dari 800 ribu kelahiran. PBB melaporkan bahwa Jepang memiliki rasio terendah di antara 36 negara dengan populasi lebih dari 40 juta jiwa.
Dikutip dari BBC, turunnya tingkat kelahiran di Jepang, disebabkan beberapa faktor, termasuk biaya hidup. Selain itu, ada faktor jumlag perempuan lebih banyak dalam sektor pendidikan dan pekerjaan, serta akses yang lebih besar terhadap kontrasepsi yang menyebabkan perempuan memilih untuk memiliki anak lebih sedikit.
Korea Selatan pun harus bergulat dengan angka kelahiran yang anjlok. Dengan populasi yang berjumlah sekitar 51,8 juta jiwa pada 2022, diperkirakan akan mengalami penyusutan pada 2050 menjadi 45,8 juta jiwa.
Awal tahun ini, China melaporkan penurunan populasi pertamanya selama 60 tahun. Bahkan menurut data PBB, China yang menempati posisi pertama sebagai negara terpadat di dunia, diprediksi akan digeser oleh India pada pertengahan 2023 dan digadang-gadang posisi tersebut akan berada hingga 2050.