Jakarta, IDN Times - Kabar baik disampaikan oleh Nepal. Perdana Menteri Sher Bahadur Deuba pada 29 Juli 2022 lalu mengatakan populasi harimau di Nepal mengalami peningkatan yang pesat sejak 2009. Peningkatan populasinya mencapai 190 persen.
Data ini diperoleh dari survei nasional di Nepal. Survei tersebut menyoroti pentingnya menjaga dan melindungi habitat inti secara ketat, bermitra dengan masyarakat untuk mengintegrasikan kebutuhan konservasi dan pembangunan, serta memperluas intervensi konservasi untuk memasukkan koridor dan habitat di luar kawasan lindung yang ada.
Peningkatan populasi harimau ini sudah mulai terlihat sejak 2016 lalu. Lembaga konservasi lingkungan, WWF, melaporkan bahwa 355 harimau kini berada di Nepal.
"Peningkatan bersejarah lebih dari 190 persen sejak 2009 adalah hasil dari perlindungan habitat dan koridor utama harimau, kemitraan dengan masyarakat lokal, dan menindak perburuan dan perdagangan satwa liar ilegal," demikian pernyataan resmi WWF seperti dikutip dari situsnya pada Rabu, (3/8/2022).
Mereka menambahkan penambahan jumlah populasi harimau di Nepal merupakan hasil dari kemauan politik dan upaya bersama dari masyarakat lokal, pemuda, lembaga penegak hukum, serta mitra konservasi di bawah kepemimpinan Pemerintah Nepal," ungkap Direktur WWF di wilayah Nepal, Ghana S. Gurung.
Apakah ada dampak yang dirasakan oleh manusia dengan peningkatan pesat populasi harimau ini?