Keluarga gajah Afrika. Sumber: Unsplash.com/David Heiling
Permasalahan serupa terkait meningkatnya jumlah Gajah di alam liar juga dilaporkan tengah terjadi di Bostwana, negara dengan populasi gajah terbesar di dunia. Ahli konservasi dari Elephants Without Borders, Mike Chase bahkan mengatakan bahwa populasi gajah Botswana yang telah tumbuh terlalu besar kini menyebabkan konflik dengan petani yang kekurangan makanan dan air.
Namun berbeda dengan Namibia yang melakukan pelelangan, Bostwana justru tengah bersiap untuk menciptakan jalur yang dapat membawa ribuan mamalia raksasa itu untuk berimigrasi ke negara tetangganya Angola, lapor VOA pada 28 November lalu.
"Cara untuk melepaskan kemacetan ini adalah dengan menciptakan koridor yang aman bagi gajah untuk dilalui, untuk berepopulasi kembali dan mengkolonisasi kembali Angola tenggara, di mana tidak ada banyak gajah di sana," kata Chase.
Untuk memungkinkan itu, Angola telah setuju untuk menghapus ranjau darat yang tersisa dari perang saudara belasan tahun lalu dan mengharapkan tujuan kemitraan ini dapat membantu pergerakan bebas satwa liar di wilayah tersebut. Presiden Botswana Mokgweetsi Masisi pun mengatakan negaranya sangat siap untuk bekerja sama dengan tetangganya tersebut, demi dapat membuka perbatasan bagi migrasi gajah dan mengatur jumlah mereka dengan lebih baik.