Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden Prancis, Emmanuel Macron. (twitter.com/EmmanuelMacron)

Jakarta, IDN Times - Presiden Prancis Emmanuel Macron, pada Selasa (30/7/2024), memutuskan untuk mengakui Sahara Barat sebagai bagian dari Maroko. Keputusan ini mengakhiri penolakan Prancis terhadap klaim Maroko kepada wilayah bekas jajahan Spanyol di Afrika Utara tersebut. 

Pada 2022, Spanyol akhirnya mengakui Sahara Barat sebagai bagian dari Maroko menyusul kunjungan Perdana Menteri Pedro Sanzhez ke Rabat. Langkah itu sebagai perbaikan relasi kedua negara usai terlibat ketegangan menyusul pengobatan pemimpin Polisario, Brahim Ghali di Spanyol. 

1. Klaim otonomi Sahara Barat di bawah Maroko akan selesaikan konflik

Pernyataan Prancis ini disampaikan melaui surat resmi Presiden Macron kepada Raja Maroko, Mohammed VI pada Selasa. Ia menerima rencana Maroko yang ditawarkan pada 2007 untuk membatasi otonomi Sahara Barat dalam rangka menyelesaikan konflik. 

"Bagi Prancis, otonomi Sahara Barat di bawah kedaulatan Maroko adalah keputusan yang dapat menyelesaikan konflik di Sahara Barat," tulisnya, dikutip Reuters.

"Dukungan kami kepada rencana otonomi yang diusulkan Maroko pada 2007 sudah jelas dan konsisten. Prancis saat ini hanya menginginkan tercapainya solusi politik jangka panjang yang sejalan dengan resolusi Dewan Keamanan PBB," tulisnya. 

Sementara itu, perubahan posisi Prancis terhadap Sahara Barat menjadi kemenangan besar Maroko menyusul keputusan serupa dari Amerika Serikat (AS), Israel, dan Spanyol, serta sejumlah negara Afrika untuk meningkatkan hubungan perdagangan.

2. Aljazair menarik Dubesnya dari Prancis

Editorial Team

EditorBrahm

Tonton lebih seru di