Prancis Evakuasi 5 Perempuan Afghanistan yang Diancam Taliban

Jakarta, IDN Times - Kepala otoritas imigrasi Prancis, Didier Leschi, mengatakan bahwa pemerintah telah mengevakuasi lima perempuan Afghanistan yang diancam oleh Taliban. Kelimanya diterbangkan dari Pakistan dan jadwalkan tiba di Paris pada Senin (4/9/2023).
Adapun perintah evakuasi itu dikeluarkan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron.
"Perhatian khusus diberikan kepada perempuan yang terutama diancam oleh Taliban karena mereka memegang posisi penting dalam masyarakat Afghanistan atau memiliki kontak dekat dengan orang Barat. Inilah yang terjadi pada lima perempuan yang akan tiba hari ini," kata Leschi, dikutip dari France24.
Perempuan-perempuan tersebut terdiri dari mantan direktur universitas, mantan konsultan LSM, mantan presenter televisi, dan guru di sebuah sekolah di Kabul. Salah seorang perempuan itu didampingi oleh tiga orang anak.
1. Kelimanya akan didaftarkan sebagai pencari suaka
Leschi mengatakan, para perempuan tersebut tidak dapat meninggalkan Afghanistan dengan transportasi udara ke negara-negara Barat, saat Taliban kembali berkuasa pada 2021.
Mereka kemudian melarikan diri ke Pakistan, untuk mencari perlindungan sementara. Di sana, pihak berwenang Prancis mengatur proses evakuasi mereka.
Leschi menjelaskan bahwa sesampainya di Prancis, mereka akan didaftarkan sebagai pencari suaka dan diberikan tempat tinggal selagi menunggu permohonan status pengungsi mereka dipertimbangkan.
Dia juga mengatakan bahwa Prancis kemungkinan besar akan kembali melakukan evakuasi seperti itu pada perempuan Afghanistan lainnya yang memiliki profil serupa.