Selain melarang demonstrasi, pemerintah Martinik juga mengadakan aturan jam malam di beberapa area, seperti Fort-au-France, La Lamentin, Ducos, dan Le Robert. Area tersebut diklaim menjadi pusat demonstrasi di Martinik.
"Kebijakan ini untuk menghentikan aksi kekerasan dan kerusakan yang dilakukan oleh demonstran. Aksi ini juga menjadi penghalang aktivitas masyarakat dan membatasi kebebasan bergerak seluruh penduduk Martinik, terutama saat akhir pekan," terangnya, dilansir Reuters.
Kepala Pemerintahan Martinik, Jean-Christophe Bouvier, mengatakan bahwa penerapan jam malam dilakukan sepanjang akhir pekan kemarin. Aturan ini membatasi aktivitas masyarakat mulai pukul 21.00 hingga 05.00 pagi hari.
"Sejauh ini sudah ada 11 aparat kepolisian yang terluka dalam demonstrasi ini. Salah satunya sudah ditembak. Peraturan jam malam ini akan membantu tugas aparat keamanan dalam mengatasi penjarahan, kerusakan, dan vandalisme di infrastruktur publik," ungkapnya.