Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi demonstrasi (Unsplash.com/AJ Colores)

Jakarta, IDN Times - Pada hari Sabtu (20/11/21), jalanan di beberapa kota di Prancis dipenuhi oleh para demonstran, sebagian besar perempuan. Mereka melakukan protes atas kekerasan yang terjadi pada perempuan dari pasangan atau mantan pasangannya.

Diperkirakan, ada 10 ribu demonstran yang turun ke jalanan. Demonstrasi itu dilakukan sebagai rangkaian untuk memperingati Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan yang jatuh pada tanggal 25 November.

Selain itu, protes tersebut terjadi di tengah meningkatnya kekerasan terhadap perempuan di Prancis. Pada tahun 2021 ini, ada 101 perempuan Prancis yang telah dibunuh oleh pasangan atau mantan pasangannya.

1. Menuntut Emmanuel Macron menaikkan anggaran untuk memerangi kekerasan terhadap perempuan

Puluhan ribu demonstran yang turun di jalanan ibu kota Paris dan kota lainnya di Prancis, menuntut lebih banyak tindakan pemerintah untuk mencegah kekerasan terhadap perempuan.

Mereka berbaris sambil membawa spanduk dan plakat berwarna ungu. Beberapa di antaranya bertuliskan "Kita Selalu Menyalahkan Perempuan," "Hentikan Kekerasan Seksis dan Seksual," dan lainnya.

Menurut Al Jazeera, para aktivis tersebut mendesak pemerintahan Emmanuel Macron untuk menaikkan anggaran guna memerangi kekerasan terhadap perempuan. Mereka meminta dana yang disediakan 1 miliar euro atau sekitar Rp16 triliun.

Sebelumnya, dana yang disediakan untuk menanggulangi kekerasan terhadap perempuan di Prancis adalah 360 juta euro atau sekitar Rp5,7 triliun. Sebagian besar dana tersebut digunakan untuk menyediakan penampungan bagi korban kekerasan.

Menurut Meryll Le Goff, salah satu demonstran, saat ini sudah ada langkah berarti seperti menyediakan telepon khusus untuk ditekan guna memperingatkan kepada polisi jika perempuan dalam kondisi bahaya serius.

Namun langkah tersebut menurutnya belum cukup. Le Goff mengatakan saat ini masalahnya adalah pria pelaku kekerasan yang ditahan atau dipenjara, akhirnya dibebaskan tanpa tindakan apapun yang mengikutinya.

2. Lebih dari 100 perempuan meninggal dibunuh pada tahun 2021

Editorial Team

Tonton lebih seru di