Jakarta, IDN Times - Prancis menyelesaikan penarikan pasukannya dari Niger pada Jumat (22/12/2023). Berakhirnya misi militer itu mengakhiri lebih dari satu dekade operasi militer Prancis di wilayah Sahel untuk memerangi pemberontak.
Junta Niger yang dipimpin oleh Abdourahmane Tchiani menggulingkan Presiden Niger Mohamed Bazoum, yang terpilih secara demokratis pada 26 Juli. Setelah kudeta, junta meminta Prancis untuk menarik 1.500 tentaranya dari Niger.
Penarikan pasukan itu merupakan ketiga kalinya dalam waktu kurang dari 18 bulan Prancis mengakhiri misi militer dari sebuah negara di Sahel. Prancis sebelumnya telah menarik tentaranya dari Mali dan Burkina Faso menyusul kudeta oleh militer di negara-negara tersebut.