Prancis Siapkan 89.000 Personil Keamanan Antisipasi Protes Pekan Ini

Paris, IDN Times – Protes rompi kuning yang terjadi di Prancis memang menjadi salah satu protes terbesar dalam menentang kebijakan pemerintah negara itu yang beberapa waktu lalu mengambil kebijakan untuk menaikkan harga bahan bakar minyak dalam negerinya.
Gelombang protes yang sempat melanda pemerintahan Negara itu memang beberapa waktu yang lalu cukup menyita perhatian publik baik di dalam maupun di luar Prancis itu sendiri.
Sebagai antisipasi dalam menyikapi gelombang-gelombang protes yang akan terjadi, pemerintah Prancis telah bersiap untuk mengerahkan personil keamanan dalam jumlah yang cukup besar untuk mengantisipasi protes dan demonstran yang berlebihan.
1. Menurut rencana, tak kurang dari 89.000 personil kemanan akan dikerahkan di seluruh wilayah Prancis.
Prancis akan mengerahkan sekitar 89.000 pasukan keamanan ditengah kekhawatiran mengenai kemungkinan munculnya kerusuhan baru pada protes yang akan digelar pada hari Sabtu, pekan ini waktu setempat demikian seperti dilansir dari laman berita Reuters.
Dari 89.000 pasukan keamanan yang akan dikerahkan di seluruh penjuru Negeri itu, 8.000 diantaranya akan disiagakan di wilayah Ibukota Prancis, Paris. Selain adanya 8.000 pasukan keamanan yang akan bersiaga di wilayah Kota Paris, jalanan di kota itu pun akan disiagakan pula kendaraan taktis lapis baja.
Menurut penjelasan dari Perdana Menteri Edouard Philippe mengatakan bahwa sekitar 10 kendaraan lapis baja milik pihak Gendarmerie juga akan digunakan dalam operasi pengamanan itu. Menurutnya, penggunaan kendaraan lapis baja milik Gendarmarie itu adalah kali pertama sejak 2005 yang lalu ketika terjadi kerusuhan di pinggiran kota Paris.
"Kami menghadapi orang-orang yang berdiri di sini bukan untuk menyuarakan protes, akan tetapi untuk membuat kerusuhan dan kami ingin memiliki sarana dan prasarana yang memadai untuk mengantisipasi kemungkinan itu," demikian menurut pernyataan dari Philippe kepada TF1 pada Kamis (7/12) waktu setempat seperti dikutip dari laman berita Reuters.