Dilansir dari France24, mahasiswi berusia 25 tahun itu dijadwalkan memulai studi di Sciences Po Lille, institusi pendidikan bergengsi di Prancis, pada musim gugur sebagai bagian dari program beasiswa pemerintah untuk mahasiswa asal Gaza. Kini, ia harus meninggalkan negara tersebut setelah universitas mencabut akreditasinya.
Sumber diplomatik Prancis menyatakan bahwa mahasiswi tersebut tiba di Prancis pada 11 Juli 2025. Ia menerima beasiswa atas dasar prestasi akademik dan setelah menjalani pemeriksaan keamanan.
Dalam tangkapan layar yang dibagikan oleh sejumlah akun pro-Israel di X, mahasiswi tersebut terlihat membagikan beberapa unggahan pada September 2024, termasuk gambar Adolf Hitler dan kata-kata yang tampak menyerukan kematian orang-orang Yahudi.
Akun media sosial yang diduga milik mahasiswi itu telah ditutup, setelah Menteri Dalam Negeri Prancis, Bruno Retailleau, meminta agar akun tersebut dinonaktifkan. Sementara itu, pihak universitas Sciences Po Lille menyatakan bahwa unggahan-unggahan tersebut bertentangan langsung dengan nilai-nilai yang dijunjung oleh institusi mereka.