Jakarta, IDN Times - Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha mengaku sudah mengetahui adanya aksi pengeroyokan yang menimpa narapidana Reynhard Sinaga di Lapas HMP Wakefield, Inggris. Pengeroyokan itu menimpa terpidana berusia 41 tahun tersebut pada Juli 2024 lalu. Belakangan, peristiwa pengeroyokan yang dilakukan oleh sesama napi itu bocor ke media.
"Kemlu dan KBRI London memonitor pemberitaan media Inggris terkait peristiwa penganiayaan terhadap RS yang dilakukan oleh sesama tahanan di His Majesty's Prison Wakefield (HMP Wakefield) yang terjadi pada Juli lalu. KBRI London telah berkomunikasi dengan pihak HMP Wakefield pada 17 Desember 2024 untuk meminta welfare check terhadap RS," ujar Judha kepada IDN Times melalui pesan pendek pada Jumat (20/12/2/2024).
Selain itu, KBRI London, kata Judha, juga meminta bertemu dengan Kepala Lapas HMP Wakefield. Pihak keluarga RS pun, kata Judha, juga telah diinformasikan.
Menurut keterangan seorang sumber, pengeroyokan terhadap Reynhard Sinaga adalah sesuatu yang direncanakan. Hal itu dipicu sikap Reynhard yang sangat arogan sehingga ia dibenci oleh seluruh napi di lapas tersebut.
"Sinaga dikenal arogan dan sangat dibenci oleh seluruh napi. Dia jelas menjadi target di penjara karena tindak kejahatannya yang sangat bejat. Dia nyaris dalam bahaya yang serius. Dia benar-benar dalam keadaan bahaya," ujar seorang sumber kepada harian Inggris, The Sun pada 18 Desember 2024 lalu.