Manila, IDN Times - Presiden Filipina Rodrigo Duterte tak henti-hentinya membuat kabar kontroversial tentang ketegasannya memimpin negara. Tak tanggung-tanggung, kali ini korban ketegasan kepala negara kelahiran 28 Maret 1945 itu adalah pemerintah Amerika Serikat.
Dalam sebuah upacara militer yang disiarkan secara langsung di televisi, Presiden Duterte secara terang-terangan menolak tawaran dari kepala pertahanan dan pejabat tinggi AS lainnya untuk membeli jet tempur F-16. Bahkan, Duterte menyebut pesawat itu tidak berguna.