Presiden Georgia: Kita Harus Merapat ke Amerika Serikat dan Uni Eropa

Jakarta, IDN Times - Presiden Georgia Salome Zourabichvili, pada Minggu (26/5/2024), menyerukan agar negaranya mendekatkan diri dengan Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE). Ia pun menyatakan dukungannya kepada aksi demonstrasi anti-pemerintah untuk memrotes RUU anti-agen asing.
Belakangan ini, hubungan Georgia dengan AS dan UE terus memanas di tengah persetujuan parlemen terhadap RUU anti-agen asing yang menargetkan media independen dan organisasi non-profit. Keduanya mengklaim RUU tersebut akan berdampak pada demokrasi di Georgia.
1. Zourabichvili tolak pengaruh Rusia di Georgia
Zourabichvili menekankan pentingnya terdapat banyak bayangan dari Rusia dalam beberapa bulan terakhir yang berusaha menjauhkan Georgia dari UE dan AS.
"Ini adalah ujung dari sebuah solusi. Hari ini, terdapat banyak bayangan dari Rusia di balik di kita semua. Maka dari itu, kita harus meningkatkan hubungan dan mendekatkan diri dengan Eropa dan Amerika sebagai jalan unutk mempertahankan kemerdekaan, kedamaian, dan kekuatan," tuturnya, dilansir RFE/RL.
"Tidak ada perang yang dimulai oleh negara anggota UE sejak dibentuk. Malah, perang yang sebenarnya sudah dilakukan oleh satu dan satu-satunya negara yang bisa kita lihat hari ini juga, termasuk di teritori negara kami. Ini adalah wujud imperialisme Rusia," tambahnya.
Sampai hari ini, Rusia masih mempertahankan ribuan tentaranya di dua wilayah pecahan Georgia, yakni Ossetia Selatan dan Abkhazia. Moskow juga sudah mengakui kemerdekaan dua wilayah usai berakhirnya Perang Rusia-Georgia pada 2008.