Jakarta, IDN Times - Presiden Guinea-Bissau, Umaro Sissoco Embalo, memutuskan membubarkan parlemen menyusul percobaan kudeta di negaranya pekan lalu pada Senin (4/12/2023). Ia pun masih akan mendiskusikan terkait jadwal penyelenggaraan pemilihan umum parlementer.
"Saya sadar bahwa Parlemen Guinea-Bissau selalu fokus pada instabilitas. Maka dari itu, kami memanggil rakyat untuk menentukan pilihan dalam menyelesaikan masalah ini. Ini adalah satu-satunya jalan yang bisa kami ikuti," ungkap Sissoco Embalo.
Pekan lalu, Guinea-Bissau dilanda krisis keamanan usai terjadi baku tembak antara pasukan elite militer dengan pasukan pengawal presiden. Insiden yang diduga sebagai percobaan kudeta ini mengakibatkan dua orang tewas.