Jakarta, IDN Times - Presiden Honduras, Xiomara Castro mengungkapkan bahwa terdapat percobaan kudeta untuk menggulingkan pemerintahannya. Pernyataan ini disampaikan menyusul keributan masalah hasil pemilihan presiden (pilpres) dan pembebasan mantan Presiden Honduras, Juan Orlando Hernandez.
“Saya melaporkan bahwa ada informasi intelijen soal Juan Orlando Hernandez usai dibebaskan di AS. Ia berencana kembali ke Honduras untuk memenangkan pilpres dan merusak konstitusi dan demokrasi di bawah pemerintahan saya,” terang Castro, dikutip dari TRT World, Rabu (17/12/2025).
Sebelumnya, Castro menolak intervensi Amerika Serikat (AS) dalam pilpres Honduras tahun ini. Ia menyebut, Presiden AS, Donald Trump mengancam warga Honduras untuk tidak memilih calon dari Partai Libre.
