Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bendera Honduras
ilustrasi bendera Honduras (pixabay.com/David_Peterson)

Intinya sih...

  • Castro dorong semua warga ikut aksi damai menolak kudeta.

  • Situasi semakin memanas karena penundaan pengumuman hasil pilpres.

  • Hernandez membantah tuduhan kudeta dan menyatakan tidak ada rencana untuk pulang ke Honduras.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Presiden Honduras, Xiomara Castro mengungkapkan bahwa terdapat percobaan kudeta untuk menggulingkan pemerintahannya. Pernyataan ini disampaikan menyusul keributan masalah hasil pemilihan presiden (pilpres) dan pembebasan mantan Presiden Honduras, Juan Orlando Hernandez. 

“Saya melaporkan bahwa ada informasi intelijen soal Juan Orlando Hernandez usai dibebaskan di AS. Ia berencana kembali ke Honduras untuk memenangkan pilpres dan merusak konstitusi dan demokrasi di bawah pemerintahan saya,” terang Castro, dikutip dari TRT World, Rabu (17/12/2025).

Sebelumnya, Castro menolak intervensi Amerika Serikat (AS) dalam pilpres Honduras tahun ini. Ia menyebut, Presiden AS, Donald Trump mengancam warga Honduras untuk tidak memilih calon dari Partai Libre. 

1. Castro dorong semua warga ikut aksi damai menolak kudeta

Castro menyerukan kepada semua warga untuk ikut mendukungnya dalam aksi damai. Presiden sayap kiri itu juga menolak hasil pilpres dan menuding Dewan Pemilu Nasional (CNE) berniat memanipulasi hasil pilpres. 

“Saya mendorong semua orang, pergerakan sosial, kolektif, organisasi akar rumput, militan partai, dan warga untuk mengadakan demonstrasi damai di Tegucigalpa dalam mempertahankan kehendak warga dan menolak segala rencana kudeta di Honduras,” tuturnya. 

Sementara itu, hasil pilpres Honduras masih belum diumumkan oleh CNE yang semakin memanaskan situasi. Penundaan pengumuman ini dikarenakan adanya laporan inkonsistensi data pilpres dan kurangnya perwakilan dari partai untuk ikut memverifikasi hasil. 

2. Hernandez tolak tuduhan kudeta di Honduras

Menanggapi pernyataan Castro, Hernandez menyebut bahwa tuduhan soal rencana kudeta di Honduras tersebut salah. Sebab, ia mengatakan belum ada rencana untuk pulang ke Honduras. 

“Kepada seluruh rakyat Honduras, tuduhan dari Presiden Xiomara Castro salah. Tidak ada rencana untuk kembali masuk ke Honduras dan mencoba merusak peraturan konstitusional,” ungkapnya, dilansir dari EFE.

Pada saat yang sama, Kepala Staf Militer Honduras, Jenderal Roosevelt Hernandez memastikan tidak akan ada kudeta. Ia pun berjanji bahwa militer Honduras akan tetap setia kepada Castro sebagai presiden. 

3. OAS sebut tidak ada kecurangan dalam pilpres Honduras

Pengawas pilpres dari Organization of American States (OAS) menyebut bahwa tidak menemukan kecurangan dalam pilpres di Honduras. Namun, OAS menolak penundaan pengumuman pilpres menjadi 30 Desember 2025. 

Dilansir Deutsche Welle, organisasi itu CNE untuk memulai proses investigasi dan mengumumkan hasil sesegera mungkin. Sementara, CNE menyebut penundaan ini disebabkan oleh kesalahan teknis dalam sistem yang memicu protes dari sejumlah partai politik di Honduras. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team