Jakarta, IDN Times - Presiden Iran, Ebrahim Raisi mengatakan negaranya tidak mempermasalahkan inspeksi yang dilakukan pengawas nuklir PBB terhadap fasilitas nuklirnya. Pernyataan itu disampaikannya pada Rabu (20/9/2023), beberapa hari setelah Teheran menolak beberapa pengawas yang ditugaskan oleh Agensi Energi Atom Internasional (IAEA) di negara tersebut.
Penolakan Iran itu merupakan respon dari seruan Amerika Serikat (AS), Inggris, Prancis, dan Jerman di Dewan Gubernur IAEA pada awal pekan ini agar Teheran segera bekerja sama dengan badan tersebut dalam berbagai isu, termasuk menjelaskan jejak uranium yang ditemukan di lokasi yang tidak diumumkan.
“Kami tidak mempunyai masalah dengan inspeksi tersebut namun masalahnya ada pada beberapa inspektur… para inspektur yang dapat dipercaya dapat melanjutkan pekerjaan mereka di Iran,” kata Raisi dalam konferensi pers di sela-sela Majelis Umum PBB, dikutip Reuters.
“Keputusan Teheran merupakan reaksi terhadap beberapa pernyataan tidak adil dari anggota IAEA di negara-negara Barat."