Presiden Kazakhstan Perintahkan Tembak Pendemo di Almaty

Jakarta, IDN Times - Demonstrasi besar di Kazakhstan yang diwarnai dengan aksi kerusuhan sejak Minggu (2/1/2022), masih terus berlangsung. Bahkan, Presiden Kassym-Jomart Tokayev, pada Jumat (7/1/2022), telah memberikan lampu hijau bagi aparat keamanan untuk menembakkan peluru ke arah pendemo.
Aksi protes diawali tuntutan kepada pemerintah terkait kenaikan harga BBM di Zhanaozen, Mangystau. Alih-alih mereda, demonstrasi kian menjadi-jadi dan menjalar ke seluruh negeri, termasuk di dua kota utama, Nur Sultan dan Almaty.
1. Petugas keamanan diperintahkan tembak pendemo demi stabilkan situasi
Dilansir DW, Presiden Kassym-Jomart Tokayev telah mendeklarasikan perintah konstitusional untuk mengendalikan dan mentabilkan situasi di Almaty. Atas perintah itu, aparat keamanan diperbolehkan menembakkan peluru kepada pendemo tanpa adanya perintah.
Bahkan, presiden berusia 68 tahun itu mengatakan sebanyak 20 ribu pendemo yang berada di Almaty itu sebagai bandit dan teroris. Ia juga berjanji akan menghancurkan mereka semua yang telah menyebabkan kerusuhan.
"Teroris terus menghancurkan properti dan menggunakan senjata dalam melawan warga sipil. Saya sudah memberikan perintah kepada aparat penegak hukum untuk menembak siapa saja yang berbuat onar tanpa menunggu perintah," ujar Tokayev.
"Ada usulan untuk mengadakan negosiasi resolusi damai. Namun, itu adalah sesuatu yang buruk. Negosiasi macam apa yang dapat kamu lakukan dengan kelompok kriminal? Kami tengah menghadapi bandit bersenjata lengkap, baik dari dalam maupun luar negeri. Bandit dan teroris harus dihancurkan. Ini akan terjadi dalam waktu dekat," tuturnya, seperti dikutip The Guardian.