Jakarta, IDN Times - Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol menyatakan, memberlakukan darurat militer pada 3 Desember lalu untuk melindungi negara dari mata-mata China. Pernyataan ini disampaikan Yoon pada pidato yang disiarkan di televisi, Kamis 12 Desember 2024.
“Kelompok partai oposisi mengancam keamanan nasional dan keselamatan sosial. Ada juga tiga warga negara China yang tertangkap menerbangkan drone dan merekam kapal induk Amerika Serikat (AS) yang berlabuh di Busan,” kata Yoon, dikutip dari Korea Herald, Sabtu (14/12/2024).
Yoon menambahkan, bukti rekaman instalasi militer Korsel serta kapal induk AS ini ditemukan di ponsel tiga warga China itu.
Selain itu, ada pula kasus lain yang diduga adalah mata-mata di mana warga China berusia 40-an tahun tertangkap sedang merekam markas Badan Intelijen Nasional menggunakan drone.
“Undang-Undang saat ini… tidak ada UU yang bisa menghukum warga negara yang melakukan spionase,” ungkap Yoon.