Jakarta, IDN Times - Presiden Latvia Edgars Rinkevics mengatakan, negara-negara Barat harus terus mempersenjatai Ukraina. Jika Ukraina kalah melawan invasi Rusia, maka Moskow mendapat lampu hijau untuk mengancam orang lain di masa depan.
Rinkevics menganggap, jika Rusia bisa dihentikan di Ukraina, maka negara yang dipimpin oleh Presiden Vladimir Putin itu tidak akan mampu menantang negara lain.
Di masa lalu, Latvia merupakan bagian dari Uni Soviet. Negara itu memiliki populasi sekitar 1,9 juta jiwa. Pada 2004, Latvia bergabung dengan Uni Eropa (UE) dan NATO. Negara itu memiliki posisi penting karena berbagi perbatasan dengan Rusia sepanjang 214 kilometer.