Jakarta, IDN Times - Partai oposisi dan organisasi non-profit di Malawi, pada Senin (27/11/2023), mengecam kebijakan Presiden Lazarus Chakwera yang mengirim tenaga kerja ke Israel. Keputusan ini tidak sesuai dengan situasi terkini di Israel yang masih dilanda konflik dengan Hamas.
Malawi sedang menghadapi guncangan ekonomi hebat imbas devaluasi mata uang kwacha terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Alhasil, Chakwera sudah melarang seluruh pejabat pemerintahan, termasuk dirinya sendiri, untuk bepergian ke luar negeri.