Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden Rusia Vladimir Putin (ANTARA FOTO/REUTERS/Maxim Zmeyev)

Jakarta, IDN Times – Afrika Selatan (Afsel) melaporkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan menghadiri pertemuan puncak BRICS. Ungkapan itu menjadi jawaban atas spekulasi berbulan-bulan, ihwal apakah Afsel akan menangkap Putin sesuai permintaan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).

Afsel menghadapi dilema ketika menjadi tuan rumah KTT. Sebagai anggota ICC, mereka wajib menangkap Putin atas dugaan kejahatan perang yang dilakukan Rusia di Ukraina. Di sisi lain, Afsel menilai tindakan tersebut sama saja mendeklarasikan perang terhadap Rusia.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov akan menghadiri KTT di Johannesburg pada 22-24 Agustus menggantikan Putin, bersama para pemimpin Brasil, India, China dan Afsel.

1. Putin akan hadir di KTT melalui panggilan video

Presiden Rusia Vladimir Putin memasukkan kertas suaranya di sebuah tempat pemungutan suara dalam pemilihan parlemen kota Moskow di Moskow, Rusia, pada 8 September 2019. ANTARA FOTO/Sputnik/Alexei Nikolsky/Kremlin via REUTERS

Dilansir Reuters, pengumuman terbaru datang setelah Presiden Afsel Cyril Ramaphosa, pada Selasa (18/7/2023) malam, berkonsultasi dengan anggota BRICS lainnya mengenai Rusia dan Putin. Kremlin mengatakan, Putin akan hadir dalam KTT BRICS melalui panggilan video.

Dalam surat penangkapan, ICC menuduh Putin mendalangi kejahatan perang karena mendeportasi anak-anak secara ilegal dari Ukraina.

Moskow mengatakan surat perintah itu batal secara hukum karena Rusia bukan anggota ICC. Sebaliknya, Rusia menyebut apa yang mereka lakukan adalah upaya kemanusiaan untuk melindungi anak yatim-piatu dan mereka yang terlantar di zona perang.  

2. KTT BRICS tidak akan membuahkan hasil signifikan

Editorial Team

EditorAndi IR

Tonton lebih seru di