Presiden Putin Tidak Akan Menghadiri KTT BRICS di Afrika Selatan

Jakarta, IDN Times – Afrika Selatan (Afsel) melaporkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan menghadiri pertemuan puncak BRICS. Ungkapan itu menjadi jawaban atas spekulasi berbulan-bulan, ihwal apakah Afsel akan menangkap Putin sesuai permintaan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).
Afsel menghadapi dilema ketika menjadi tuan rumah KTT. Sebagai anggota ICC, mereka wajib menangkap Putin atas dugaan kejahatan perang yang dilakukan Rusia di Ukraina. Di sisi lain, Afsel menilai tindakan tersebut sama saja mendeklarasikan perang terhadap Rusia.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov akan menghadiri KTT di Johannesburg pada 22-24 Agustus menggantikan Putin, bersama para pemimpin Brasil, India, China dan Afsel.
1. Putin akan hadir di KTT melalui panggilan video
Dilansir Reuters, pengumuman terbaru datang setelah Presiden Afsel Cyril Ramaphosa, pada Selasa (18/7/2023) malam, berkonsultasi dengan anggota BRICS lainnya mengenai Rusia dan Putin. Kremlin mengatakan, Putin akan hadir dalam KTT BRICS melalui panggilan video.
Dalam surat penangkapan, ICC menuduh Putin mendalangi kejahatan perang karena mendeportasi anak-anak secara ilegal dari Ukraina.
Moskow mengatakan surat perintah itu batal secara hukum karena Rusia bukan anggota ICC. Sebaliknya, Rusia menyebut apa yang mereka lakukan adalah upaya kemanusiaan untuk melindungi anak yatim-piatu dan mereka yang terlantar di zona perang.