Pengunjuk rasa mengantre untuk mengambil sarapan setelah berhasil merangsek masuk Kompleks Kantor Presiden Sri Lanka yang telah ditinggalkan Presiden Gotabaya Rajapaksa di tengah krisis ekonomi negara tersebut, di Kolombo, Sri Lanka, Minggu (10/7/2022). (ANTARA FOTO/REUTERS/Dinuka Liyanawatte)
Mendengar pengajuan pengunduran diri tersebut, sejumlah media melaporkan bahwa massa akhirnya membubarkan diri dari unjuk rasa.
Jalan-jalan di Kolombo kini lebih tenang ketika massa mulai meninggalkan sejumlah gedung pemerintahan yang mereka duduki, termasuk kantor perdana menteri.
“Kami secara damai menarik diri dari istana presiden, sekretariat presiden dan kantor perdana menteri dengan segera, tapi kami akan melanjutkan perjuangan kami,” kata seorang pengunjuk rasa.
Akibat unjuk rasa besar-besaran tersebut, dilaporkan ada satu orang tewas dan 84 lainnya terluka. Unjuk rasa itu berlangsung di sejumlah lokasi utama di ibu kota Kolombo.