Setelah memerintah Sudan selama 30 tahun, Omar al-Bashir akhirnya digulingkan oleh angkatan bersenjata pada hari Kamis (11/4/2019) kemarin. Dilansir oleh kantor berita Reuters, hal tersebut diumumkan langsung oleh Menteri Pertahanan Mohamed Ahmed Ibn Auf melalui pidato yang disiarkan stasiun televisi nasional. Penggulingan presiden 75 tahun tersebut seolah menjadi klimaks dari demonstrasi rakyat selama berbulan-bulan.
Setelah ditangkap, Bashir disebut tengah ditahan di sebuah tempat yang dirahasiakan. Kendali negara kini ada di tangan pemerintahan militer selama dua tahun ke depan dengan tugas utama menyelenggarakan Pemilu presiden. Lebih lanjut, wilayah udara Sudan ditutup selama 24 jam. Begitu pula dengan perlintasan perbatasan hingga ada instruksi lebih lanjut.