Presiden Taiwan Tegaskan Negaranya Tidak Akan Tunduk pada China

Jakarta, IDN Times - Presiden Taiwan Lai Ching-te menegaskan bahwa negaranya tidak akan tunduk pada tekanan China.
China telah lama mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan telah menyatakan bahwa mereka tidak akan pernah berhenti menggunakan kekuatan untuk menjadikan Taiwan berada di bawah kendali Beijing.
"Aneksasi Taiwan adalah kebijakan nasional Republik Rakyat China. Selain kekuatan militer, mereka semakin banyak menggunakan metode pemaksaan non-tradisional untuk mencoba memaksa Taiwan agar tunduk,” kata Lai pada Rabu (19/6/2024), dikutip CNA.
"Namun, Taiwan tidak akan tunduk pada tekanan tersebut. Rakyat Taiwan akan dengan tegas mempertahankan kedaulatan nasional dan menjunjung tinggi cara hidup konstitusional yang demokratis dan bebas," tambahnya.
1. Taiwan memilih menghindari konflik
Lai juga mengatakan bahwa Taiwan sebisa mungkin menghindari konflik.
“Masyarakat Taiwan cinta perdamaian dan baik terhadap sesama, namun perdamaian harus didukung dengan kekuatan. Perdamaian sejati bukan sekedar kata-kata kosong, perdamaian yang dijamin dengan kekuatan adalah perdamaian sejati,” ujarnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, Beijing telah meningkatkan tekanan militer dan politik terhadap pemerintah Taipei. Tiga hari setelah pelatikan Lai pada 20 Mei, China kembali unjuk kekuatan dengan melakukan latihan perang di sekitar pulau tersebut.
China mengatakan latihan perang tersebut merupakan hukuman atas pidato pelantikannya, yang dianggap Beijing sebagai pengakuan kemerdekaan Taiwan. Pihaknya juga bersumpah akan terus melanjutkan tekanan militer selama provokasi kemerdekaan Taiwan berlanjut