Jakarta, IDN Times - Mulai Rabu (29/4), jumlah pasien kasus positif COVID-19 di Amerika Serikat resmi menembus 1 juta orang. Tetapi, alih-alih mencari cara untuk membuat kurva penularan COVID-19 menurun, Presiden AS, Donald J. Trump malah fokus ingin menggugat Tiongkok dan meminta ganti rugi ke mereka. Penyebabnya, Trump menyalahkan Tiongkok sebagai sumber bencana penyebaran virus corona yang kini diumumkan sebagai pandemik di seluruh dunia.
Data yang dikutip dari situs World O Meter per (29/4), angka pasien positif COVID-19 di seluruh dunia mencapai 3,1 juta. Sementara, pasien yang meninggal mencapai 218 ribu jiwa.
Menurut mogul properti di AS itu, Tiongkok bisa saja menghentikan agar COVID-19 tidak meluas ke negara lain.
"Kami tengah melakukan penyelidikan yang sangat serius. Kami tidak bahagia dengan (respons) Tiongkok," ungkap Trump seperti dikutip stasiun berita Al Jazeera pada Selasa (28/4).
Lalu, berapa nominal ganti rugi yang akan diajukan oleh Trump ke Tiongkok? Informasi yang diperoleh harian Jerman, Trump hendak mengajukan ganti rugi senilai US$160 miliar. Tapi, apakah itu benar?