Presiden Tunisia Janji Tidak akan Jadi Diktator

Tunis, IDN Times - Presiden Tunisia, Kais Saied, membuat pernyataan pada hari Jumat, 30 Juli 2021, waktu setempat bahwa dirinya tidak akan berubah menjadi diktator setelah peristiwa penangkapan terhadap 2 anggota parlemen Tunisia. Saat ini, Tunisia berada dalam situasi krisis politik. Bagaimana awal ceritanya?
1. Saied dinilai belum melakukan langkah-langkah yang menurut para kritikus untuk bisa meyakinkan rakyatTunisia
Dilansir dari Aljazeera.com, Presiden Tunisia mengatakan dia tidak akan berubah menjadi diktator ketika sekitar 2 anggota parlemen Tunisia ditangkap pada hari Jumat, 30 Juli 2021, waktu setempat menyusul keputusannya untuk mencabut kekebalan hukum mereka ketika dia menguasai pemerintah pekan ini. Tunisia telah didorong ke dalam krisis politik oleh langkah Presiden Kais Saied pada hari Minggu, 25 Juli 2021, lalu untuk memberhentikan Perdana Menteri Tunisia dari jabatannya serta menangguhkan parlemen Tunisia selama 30 hari ke depan, yang menyebabkan partai-partai utama menuduhnya melakukan kudeta.
Saied dinilai belum melakukan langkah-langkah yang menurut para kritikus diperlukan untuk meyakinkan rakyat Tunisia, termasuk penunjukan Perdana Menteri Tunisia sementara dan peta jalan untuk mengakhiri tindakan darurat. Kekhawatiran atas hak dan kebebasan di Tunisia semakin meningkat pada hari Jumat, 30 Juli 2021, waktu setempat setelah penangkapan anggota parlemen dan blogger berpengaruh di Tunisia, Yassin Ayari, dan pengumuman penyelidikan terhadap dugaan kekerasan oleh orang-orang yang memprotes tindakan Saied selama protes besar-besaran pada hari Senin, 26 Juli 2021, lalu.