Presiden Uzbekistan Desak Afghanistan Putus Hubungan dengan Teroris

Jakarta, IDN Times - Presiden Uzbekistan, Shavkat Mirziyoyev, pada Selasa (26/7/2022) mendesak agar pemerintah Afghanistan yang dipimpin Taliban memisahkan diri dari kelompok teroris. Hal ini disampaikan dalam penyelenggaraan konferensi internasional di Tashkent selama dua hari.
Awal bulan ini, Uzbekistan terlibat perseteruan dengan Afghanistan setelah adanya misil yang ditembakkan ke teritorinya. Insiden itu tidak menimbulkan korban jiwa, tetapi tembakan misil yang mengenai permukiman itu menyebabkan rusaknya beberapa rumah warga di Termez.
1. Mirziyoyev minta Taliban memisahkan diri dari kelompok teroris
Permintaan ini diuca,pkan oleh Presiden Mirziyoyev agar Afghanistan bersedia melawan dan mencegah adanya aksi terorisme dalam segala bentuk. Ia juga mengungkapkan, desakan itu demi stabilitas di perbatasan kedua negara.
"Kami mendesak kepada pemerintah Afghanistan saat ini untuk menunjukkan keputusan dan kebijakan dalam mencegah dan melawan aksi terorisme dalam segala bentuk dan manifestasi. Ini artinya pemerintah harus memutus segala hubungan dengan organisasi terorisme internasional" tuturnya, dikutip dari Eurasianet.
"Tanpa kestabilan di kawasan Sungai Amu Darya, ini tidak mungkin bisa didapatkan keamanan dan keberlanjutan pembangunan di Uzbekistan dan seluruh wilayah di Asia Tengah," sambungnya.
Pernyataan ini demi meningkatkan kestabilan dan keamanan di perbatasan Uzbekistan-Afghanistan, setelah adanya tembakan misil. Diduga tembakan tersebut berasal dari kelompok anti-Taliban yang beroperasi di teritori Afghanistan.