Jakarta, IDN Times - Presiden Tiongkok, Xi Jinping, akhirnya mengirimkan pesan berisi ucapan selamat atas terpilih sebagai presiden ke-46 AS, Joe Biden pada Rabu, 25 November 2020. Pesan itu baru dikirim usai Donald J. Trump memberikan restu proses peralihan pemerintahan berjalan beberapa hari lalu.
Harian Hong Kong, South China Morning Post (SCMP), Rabu kemarin melaporkan pesan Xi berisi ajakan agar kedua negara tidak hanya membangun hubungan yang stabil antara Tiongkok - AS, tetapi juga ingin Negeri Paman Sam menjadi negara yang diharapkan oleh seluruh dunia.
"Kami berdua berharap kedua negara menjunjung tinggi semangat tanpa konflik, tidak ada konfrontasi, saling menghormati dan kerja sama yang memuaskan kedua pihak, membangun arah perdamaian, pembangunan global bersama-sama dengan tiap negara dan komunitas secara luas," ungkap Xi dalam pesan tertulisnya itu.
Sedangkan, Wakil Presiden Wang Qishan, juga mengirimkan ucapan selamat kepada Wapres AS terpilih Kamala Harris. Beijing diketahui ikut memantau pemilu secara dekat. Tetapi, mereka juga mengikuti protokol diplomatik untuk menanti hasilnya lebih dulu.
Tiongkok baru yakin mengirimkan ucapan selamat secara tertulis setelah Biden diberi lampu hijau untuk memulai proses peralihan kepemimpinan. Meski di sisi lain, Trump tetap bersikeras bahwa ia akan melanjutkan gugatan hukum mengenai pemilu.
Mengapa Tiongkok terlihat berhati-hati ketika menyampaikan ucapan selamat bagi presiden terpilih AS?