Ilustrasi buku. (Unsplash.com/Mahendra Kumar)
Melansir Reuters, jaksa mengatakan Bernardini dari Agustus 2016 hingga ditangkap pada Januari 2022 telah membuat alamat email palsu. Dia juga mendaftarkan lebih dari 160 nama domain palsu untuk menyamar sebagai profesional di penerbit dalam upaya untuk mencuri karya penulis.
Dalam aksinya ini Bernardini memanfaatkan nama penerbit Simon & Schuster, perusahaan tempatnya bekerja. Dia mengelabui targetnya seperti mengganti huruf kecil "m" dengan "rn", sehingga "simonandschuster" mungkin muncul sebagai "sirnonandschuster".
Jaksa Damian Williams mengatakan penipuan tersebut dilakukan pelaku dengan memanfaatkan pengetahuannya mengenai industri penerbitan.
"Filippo Bernardini menggunakan pengetahuan orang dalam tentang industri penerbitan untuk membuat skema yang mencuri karya berharga dari penulis dan mengancam industri penerbitan," kata Williams dalam sebuah pernyataan.
Pengacara Bernardini, Hannah McCrea, mengatakan bahwa kliennya dapat menghadapi hukuman 1 1/4 hingga 1 3/4 tahun penjara di bawah pedoman hukuman yang direkomendasikan pada hukuman yang dijadwalkan 5 April.
Pada awal penangkapannya Bernardini mengaku tidak bersalah.