Ilustrasi Revolusi (IDN Times/Arief Rahmat)
Dilansir Britannica, Revolusi 2011 Mesir merupakan sebuah momen di mana rakyat berusaha menjatuhkan rezim di bawah kepemimpinan Hosni Mubarak. Revolusi awalnya mulai pecah di Tunisia dan berdampak pada beberapa negara Teluk lainnya. Revolusi itu dikenal juga sebagai Arab Spring.
Revolusi dipicu oleh ketidakpuasan rakyat terhadap penguasa terkait masalah kemiskinan, korupsi, dan penindasan secara politik. Di Mesir, revolusi diorganisir oleh kelompok pemuda.
Para demonstran menuntut agar Mubarak turun dari jabatannya dan memberikan kesempatan untuk mengadakan pemilihan secara demokratis. Alih-alih mundur, Mubarak malah berusaha melawan demonstran yang berakibat pada kematian dan luka-luka.
Mubarak juga berupaya membujuk demonstran agar tenang dan berjanji akan mundur setelah menyelesaikan masa jabatannya. Namun, hal itu tidak meredam tuntutan demonstran.
Mubarak pada akhirnya mengundurkan diri usai demonstrasi selama tiga minggu tanpa henti. Dia memberikan kendali negara itu kepada militer.