Ilustrasi perahu migran. (Unsplash.com/Jametlene Reskp)
Dilansir BBC, Bah mengatakan diserang oleh penyelundup dan diancam dibunuh jika tidak mengemudikan perahu tersebut. Namun, jaksa Libby Clark mengatakan tidak ada bukti langsung bahwa Bah diserang dan itu bukan pembelaan yang dapat dipertahankan.
“Jika kita mempertimbangkan tindakannya saat kapal itu melaju, dia bisa saja menolak untuk masuk. Dia bisa saja pergi dengan perahu untuk jarak yang pendek jika dia takut dan kemudian kembali karena menurutnya itu terlalu berbahaya. Namun, dia terus melaju bahkan setelah sekitar setengah jam perjalanan, perahu itu terendam air dan orang-orang mendengar suara tusukan dan desisan saat perahu mengempis," kata Clark.
Jaksa Duncan Atkinson mengatakan sebagai pengemudi Bah memiliki kewajiban untuk memastikan keselamatan dan melindungi mereka dari risiko besar terhadap hidup mereka. Atkinson mengatakan Bah tidak memiliki pelatihan atau pengalaman, sementara perahu tidak memiliki lampu atau peralatan keselamatan seperti suar.
Perjalanan tersebut dinavigasi oleh dua pria Afghanistan di depan perahu dengan menggunakan telepon seluler.
Setelah diselamatkan Bah mengatakan kepada polisi bahwa dia melakukan perjalanan dari Senegal ke Mali, Aljazair dan Libya, sebelum melakukan perjalanan dengan perahu dari Libya ke Italia menggunakan penyelundup.