Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi wine. (Unsplash.com/Hermes Rivera)

Jakarta, IDN Times - Industri wine di Prancis tahun ini diperkirakan akan mengalami penurunan hingga 29 persen dibandingkan tahun lalu, menurut keterangan Kementerian Pertanian pada hari Selasa (7/9/2021). Penurunan ini disebabkan kebun anggur yang menghadapi salju, cuaca buruk, dan penyakit.

1. Produksi wine tahun ini 25 persen di bawah rata-rata lima tahun terakhir

Ilustrasi wine. (Unsplash.com/Bruno Martins)

Melansir dari Reuters, penurunan yang diperkirakan dapat mencapai sebesar 29 persen yang berarti produksi kebun anggur tahun ini sekitar 33,3 juta hektoliter, 25 persen di bawah rata-rata produksi nasional dalam lima tahun terakhir. Satu hektoliter setara dengan 100 liter atau setara dengan 130 botol wine standar.

Berdasarkan keterangan Kementerian Pertanian salju yang turun di musim semi telah mengurangi sebagian besar panen, yang secara historis jauh lebih rendah dibandingkan tahun 1991 dan 2017. Penyakit pada kebun juga dianggap memperburuk panen.

Pada tahun 1991 dan 2017 produksi di Prancis juga mengalami penurunan produksi disebabkan hal yang sama seperti tahun ini. Pada bulan lalu kementerian tersebut telah memprediksi bahwa produksi nasional turun sekitar 24 hingga 30 persen lebih rendah daripada produksi di tahun lalu, atau sekitar 35,6 juta hektoliter hingga 32,6 juta hektoliter.

Penurunan ini akan menjadi pukulan berat bagi Prancis yang merupakan produsen wine terbesar kedua di dunia setelah Italia. Kerugian produksi diperkirakan oleh pemerintah menyebabkan kerugian hingga 2 miliar euro (Rp33,7 triliun).

2. Hampir semua wilayah penghasil anggur di Prancis terpengaruh cuaca buruk

Editorial Team

Tonton lebih seru di