Profil Benjamin Netanyahu, PM Israel yang Mau Ditangkap ICC

Jakarta, IDN Times - Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu atas kekacauan yang sudah terjadi di Gaza.
Saat ini, Benjamin Netanyahu tercatat sebagai Perdana Menteri Israel terlama dengan masa kepemimpinan hingga 14 tahun. Lelaki kelahiran Tel Aviv 1949 ini bisa dikatakan “tercebur” secara tidak sengaja dalam kancah politik. Sebab, dia mengawali kiprahnya sebagai seorang militer, kemudian beralih menjadi akademisi, barulah dia memilih untuk menjadi politikus.
Netanyahu memiliki julukan “Raja Bibi” karena kehebatannya dalam merebut kembali posisi orang nomor satu di Israel setelah kalah dalam kontestasi politik. Dia juga berhasil menaklukkan seluruh kompetitor untuk menjadi pemimpin Partai Likud, wadah politik sayap kanan di Israel.
Terlepas dari berbagai kontroversi, mulai dari kegagalan dalam mewujudkan perdamaian antara Israel-Palestina, berkonfrontasi dengan Iran terkait pengembangan nuklir, hingga tuduhan korupsi, Netanyahu telah mengantarkan Israel sebagai salah satu negara paling disegani di dunia.
Namun, kepiawaian Netanyahu dalam memimpin Israel kini dikecam oleh komunitas internasional. Israel dituduh melakukan berbagai pelanggaran kemanusiaan selama perang yang sudah berlangsung enam bulan di Jalur Gaza. Meski ditekan berbagai pihak, Netanyahu ogah menarik pasukannya dari Gaza sampai Hamas benar-benar musnah.
Untuk mengetahui latar belakang serta perjalanan politiknya, simak sekilas profil Benjamin Netanyahu yang telah IDN Times rangkum dari laman Israel Ministry of Foreign Affairs dan BBC.
1. Berdinas di militer selama enam tahun
Netanyahu bersama keluarganya hijrah ke Amerika Serikat (AS) pada 1963. Ayahnya, yang bernama Benzion merupakan aktivis zionis, memperoleh pekerjaan sebagai pengajar sejarah Yahudi.
Pada 1967, ketika berusia 18 tahun, Netanyahu kembali ke Israel untuk memenuhi kewajiban militer. Dia bergabung dengan komando elit Israel Defense Forces (IDF). Selama enam tahun, Netanyahu terlibat dalam berbagai operasi penting, seperti operasi penyerangan di Bandara Beirut 1968 dan Perang Timur Tengah 1973.
Netanyahu diberhentikan dari militer dengan pangkat kapten setelah terluka pada operasi pembebasan sandera di pesawat Sabena Airlanes yang dibajak di Bandara Ben-Gurion.