Jakarta, IDN Times - Pada Minggu (10/4/22), Majelis Nasional (parlemen) Pakistan mengajukan mosi tidak percaya untuk menumbangkan Perdana Menteri Imran Khan. Langkah itu sukses dan Khan secara resmi digulingkan.
Imran Khan dinilai tidak memenuhi janji-janjinya ketika dulu ia berkampanye. Saat memerintah, dia meyakinkan para pendukungnya akan bekerja memerangi korupsi, membangkitkan ekonomi dan mengejar kebijakan luar negeri yang independen. Tapi pihak oposisi melihatnya tidak demikian.
Ketika Imran Khan menjabat, ekonomi Pakistan tetap tidak begitu cerah, apalagi ketika dihantam COVID-19. Korupsi juga masih terjadi dan kebijakan luar negeri Khan lebih dilihat menguntungkan China dan Rusia.
Dalam upaya penggulingannya itu, kelompok pendukung Khan sempat menuding bahwa itu adalah sekongkol antara oposisi dengan pengaruh asing, yang merujuk kepada Amerika serikat (AS). Tapi oposisi membantahnya. Berikut ini adalah profil Imran Khan, Perdana Menteri Pakistan yang digulingkan.