Pemandangan ibu kota Nursultan, Kazakhstan (Pixabay.com/bahonya)
Kazakhstan adalah salah satu negara pecahan Soviet yang memiliki rekam jejak bagus dalam stabilitas ekonomi.
Sejak berdiri sebagai negara, Nazarbayev telah menjadi presiden sekaligus diktator yang mencari keseimbangan hubungan dan reformasi keluar dari pengaruh Soviet. Dia menjalin hubungan yang baik dengan Rusia, China, Turki, dan negara-negara barat.
Berkuasa selama hampir 30 tahun, Nazarbayev memiliki pengaruh yang luar biasa mencengkeram di Kazakhstan. Dia termasuk sosok yang sangat dihargai dan dihormati.
Tokayev, yang meneruskan jabatan itu, tetap menghormati mantan presiden yang mundur. Ketika dia terpilih sebagai Presiden Kazakhstan, dia merekomendasikan untuk mengganti nama ibu kota dari Astana menjadi Nursultan. Dan itu disepakati secara bulat.
Kazakhstan awalnya beribu kota di Almaty. Era Nursultan, ibu kota dipindah ke Astana. Setelah Nazarbayev mundur dan digantikan Tokayev, kota itu berubah nama menjadi Nursultan.
Dalam pidatonya, Tokayev mengatakan hal itu untuk "mengabadikan nama kontemporer kita yang hebat."
Kini, belum lima tahun Tokayev menjabat, dia menghadapi tantangan yang besar pada awal 2022. Negaranya bergejolak, orang-orang melakukan demonstrasi besar di hampir semua bagian wilayah. Peristiwa tersebut dipicu oleh kenaikan harga BBM yang hampir dua kali lipat.
Tokayev saat ini sedang berusaha keras untuk memadamkan demonstrasi yang tercatat terbesar di Kazakhstan, sejak negara itu memisahkan diri dari Soviet.