Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Presiden AS, Donald Trump, di Anchorage, Alaska. (kremlin.ru, CC BY 4.0 <https://creativecommons.org/licenses/by/4.0>, via Wikimedia Commons)
Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Presiden AS, Donald Trump, di Anchorage, Alaska. (kremlin.ru, CC BY 4.0 <https://creativecommons.org/licenses/by/4.0>, via Wikimedia Commons)

Intinya sih...

  • Pangkalan militer JBER Alaska dibentuk pada 2010 dari penggabungan dua fasilitas militer, memegang peran vital saat Perang Dingin.

  • JBER merupakan fasilitas raksasa dengan infrastruktur senilai 15 miliar dolar AS, menjadi rumah bagi lebih dari 32 ribu orang.

  • Pangkalan ini telah menjadi lokasi pertemuan para pemimpin dunia, termasuk Kaisar Jepang Hirohito dan beberapa Presiden AS lainnya.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Pangkalan Gabungan Elmendorf-Richardson (JBER) di Anchorage, Alaska, menjadi sorotan dunia. Lokasi ini menjadi tempat pertemuan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Jumat (15/8/2025) untuk membahas penyelesaian perang di Ukraina.

Pemilihan JBER bukan tanpa alasan, sebab pangkalan militer terbesar di Alaska ini dianggap sebagai lokasi yang paling aman dan memadai di negara bagian tersebut. Letaknya yang terpencil juga strategis untuk menghindari potensi demonstrasi massa dan mempermudah pengendalian situasi keamanan bagi kedua pemimpin.

1. Digunakan untuk memantau Uni Soviet saat Perang Dingin

Pasukan AS di Pangkalan Militer Elmendorf-Richardson, Alaska. (U.S. Air Force photo by Airman 1st Class Hunter Hites, Public domain, via Wikimedia Commons)

Pangkalan yang dikenal saat ini resmi dibentuk pada 2010 dari hasil penggabungan dua fasilitas militer. JBER merupakan gabungan antara Pangkalan Angkatan Udara Elmendorf dengan Fort Richardson milik Angkatan Darat AS.

Sejarah kehadiran militer AS di wilayah tersebut bermula jauh sebelumnya, yaitu sejak 1867 setelah Washington membeli Alaska dari Kekaisaran Rusia. Kehadiran Angkatan Udara kemudian menyusul pada 1941 di tengah meningkatnya ketegangan Perang Dunia II.

Selama Perang Dingin, pangkalan ini memegang peran yang sangat vital dalam memonitor setiap aktivitas Uni Soviet. Posisinya yang strategis menjadikannya garda terdepan untuk mengawasi potensi serangan militer atau nuklir dari arah Pasifik.

Fungsinya yang sangat penting itu membuat pangkalan ini mendapatkan julukan "Top Cover for North America" atau Pelindung Puncak Amerika Utara. Pada puncaknya di tahun 1957, pangkalan ini bahkan menampung 200 unit jet tempur beserta berbagai sistem radar peringatan dini.

2. JBER dinilai aman dan kondusif

Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Presiden AS, Donald Trump, di Anchorage, Alaska. (kremlin.ru, CC BY 4.0 <https://creativecommons.org/licenses/by/4.0>, via Wikimedia Commons)

JBER merupakan fasilitas militer raksasa yang mencakup area seluas lebih dari 85 ribu hektar. Total nilai infrastruktur yang ada di dalamnya diperkirakan mencapai 15 miliar dolar AS atau setara Rp242 triliun.

Pangkalan ini menjadi rumah bagi lebih dari 32 ribu orang, termasuk personel militer aktif beserta keluarga mereka. Jumlah tersebut mencakup sekitar sepuluh persen dari total populasi kota Anchorage.

Saat ini, JBER berfungsi sebagai pusat komando utama AS untuk mempertahankan kepentingan di kawasan Asia-Pasifik, Arktik, dan Pantai Barat. Pangkalan ini juga menjadi markas bagi Skuadron Udara ke-3 Angkatan Udara AS yang mengoperasikan jet tempur siluman F-22 Raptor.

"Lokasi mana pun yang bisa mengisolasi acara dan membuatnya lebih mudah untuk dikendalikan, penting untuk kedua belah pihak. Hal yang paling tidak diinginkan oleh Presiden Trump adalah foto-foto demonstrasi besar-besaran terhadap penjahat perang seperti Putin yang berada di AS," tutur Benjamin Jensen, peneliti senior di Center for Strategic and International Studies, dilansir Axios.

3. Pernah dikunjungi Kaisar Jepang Hirohito

Kaisaran Jepang Hirohito berjabat tangan dengan Presiden AS, Richard Nixon, di Pangkalan Elmendorf, Alaska, pada 1971. (Richard Nixon Presidential Library and Museum, Public domain, via Wikimedia Commons)

Pertemuan Trump dan Putin menambah daftar panjang acara diplomatik tingkat tinggi yang pernah diadakan di JBER. Pangkalan ini telah beberapa kali menjadi lokasi persinggahan maupun pertemuan bagi para pemimpin AS dan dunia.

Salah satu momen paling bersejarah terjadi pada 1971 saat mantan Presiden AS, Richard Nixon menjamu Kaisar Jepang Hirohito. Kunjungan tersebut menandai momen pertama kalinya seorang kaisar Jepang yang sedang berkuasa menyambangi negara asing.

Beberapa Presiden AS lainnya juga tercatat pernah singgah di pangkalan ini. Mereka antara lain Ronald Reagan pada 1983, Barack Obama pada 2015, dan Joe Biden yang menggelar upacara peringatan 9/11 di sana pada 2023.

Trump sendiri pernah mengunjungi pangkalan ini pada masa jabatan pertamanya di tahun 2019. Dalam kunjungannya kala itu, ia memuji para prajurit yang bertugas di sana.

"Para tentara di sini bertugas di perbatasan terakhir negara kita sebagai garis pertahanan pertama Amerika," ujar Trump saat itu, dikutip dari BBC.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team