Kolonel Mamady Doumbouya, presiden sementara Guinea. (Twitter.com/Bulut BAĞCI)
Kolonel Mamady Doumbouya, pemimpin pemerintahan transisi setelah menggulingkan Presiden Alpha Conde tahun lalu, berjanji untuk menyerahkan kekuasaan kepada warga sipil terpilih dalam waktu tiga tahun.
Namun, rencana transisi itu dianggap telalu lama sehingga ditolak berbagai pihak, termasuk pihak oposisi dan anggota Komunitas Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (ECOWAS).
Sementara itu, Umaro Sissoco Embalo, pemimpin dari Guinea-Bissau dan ECOWAS, mengaku yakin bahwa junta Guinea akan mempercepat proses pengembalian ke pemerintahan demokrasi.
"Saya berada di Conakry dengan presiden komisi (ECOWAS) untuk membuat junta militer memahami keputusan KTT para kepala negara bahwa transisi tidak boleh lebih dari 24 bulan. Mereka sudah mengajukan 36 bulan, tapi kami berhasil meyakinkan mereka," kata Embalo.
Ousmane Gaoual Diallo, seorang menteri dan juru bicara pemerintah Guinea, menyampaikan bahwa pemerintah maupun presiden tidak mengonfirmasi informasi durasi transisi tersebut.