Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Aktivis Extinction Rebellion Inggris yang melakukan aksi unjuk rasa pada 2 September 2022 di ruangan Dewan Rakyat. (Twitter.com/Extinction Rebellion UK)
Aktivis Extinction Rebellion Inggris yang melakukan aksi unjuk rasa pada 2 September 2022 di ruangan Dewan Rakyat. (Twitter.com/Extinction Rebellion UK)

Jakarta, IDN Times - Delapan aktivis dari Extinction Rebellion Inggris Raya, yang melakukan aksi unjuk rasa di gedung parlemen pada Jumat (2/9/2022), telah ditangkap. Protes ini dilakukan untuk menuntut adanya pembahasan iklim.

Aksi unjuk rasa itu diikuti oleh lebih dari 50 orang dengan melakukan protes di luar dan dalam gedung parlemen. Mereka berhasil masuk gedung parlemen setelah memesan tur resmi, sebelum kemudian memisahkan diri.

Unjuk rasa itu terjadi saat anggota parlemen sedang dalam liburan musim panas, yang baru akan kembali bekerja pada pekan depan.

1. Mereka yang ditangkap

Ilustrasi penangkapan. (Pexels.com/Kindel Media)

Melansir Sky News, dalam aksi protes itu diketahui bahwa beberapa aktivis telah masuk ke ruangan Dewan Rakyat, beberapa dari mereka membawa spanduk yang menyerukan, "biarkan rakyat memutuskan" dan "majelis warga sekarang". 

Polisi telah bertindak untuk menyingkirkan pengunjuk rasa. Empat aktivis yang berada di ruangan Dewan Rakyat telah bergandengan diri satu sama lain mereka telah dipisah dan ditangkap.

"Tak satu pun dari pengunjuk rasa ini terpaku pada kursi pimpinan dan tidak ada kerusakan pada kursi ketua."

Pihak berwenang juga menangkap seorang pengunjuk rasa yang menempelkan dirinya ke trotoar di dalam Istana Westminster, sementara seorang pengunjuk rasa yang naik ke perancah di dalam gedung yang sama turun atas kemauannya sendiri dan juga ditangkap. Dua pengunjuk rasa yang mengunci leher mereka ke pagar di luar gedung parlemen telah dilepaskan dan ditangkap.

2. Aktivis menuntut adanya majelis warga

Dua aktivis Extinction Rebellion Inggris pada 2 September 2022 mengunci leher mereka ke pagar di gedung parlemen. (Twitter.com/Extinction Rebellion UK)

Dalam sebuah unggahan di Twitter, Extinction Rebellion telah menyampaikan bahwa mereka menuntut adanya majelis warga. Majelis warga adalah sekelompok anggota masyarakat yang disatukan untuk membahas isu-isu penting kebijakan.

"Protes tersebut menunjukkan perlunya majelis warga untuk memotong korupsi di Westminster, memperbarui politik & membiarkan orang memutuskan."

Dalam pidatonya para aktivis itu mengkritik para anggota parlemen yang dianggap gagal dalam bertindak.

"Kita berada dalam krisis. Dan apa yang terjadi di ruangan ini setiap hari membuat kita semua bercanda. Kita tidak bisa terus seperti ini. Adalah mungkin untuk bertindak berdasarkan iklim dan biaya dengan cara yang adil dan mendukung semua orang. Tetapi sistem politik kita terlalu ketinggalan zaman dan tidak dapat disentuh untuk melihat melampaui siklus pemilihan berikutnya dan melakukan apa yang perlu dilakukan."

3. Kepolisian telah meluncurkan penyelidikan

Melansir BBC, menanggapi aksi para aktivis di parlemen, seorang juru bicara kepolisian telah menyampaikan bahwa mereka telah meluncurkan penyelidikan.

"Penyelidikan polisi atas insiden tersebut sekarang sedang berlangsung dalam hubungan dekat dengan rekan keamanan parlemen kami untuk menetapkan keadaan lengkap dari insiden tersebut."

"Kami mengetahui sebuah insiden di Parliamentary Estate dan saat ini sedang menangani situasi sebagai hal yang mendesak," kata juru bicara Dewan Rakyat dalam keterangannya.

Ketua Dewan Rakyat Sir Lindsay Hoyle, menyampaikan akan ada penyelidikan penyelidikan oleh pihak keamanan di parlemen.

"Sungguh memalukan bahwa para pengunjung yang membuat pengaturan untuk bergabung dengan tur Istana Westminster hari ini kunjungan mereka terganggu dan dibatalkan."

Pemimpin Dewan Rakyat itu  menambahkan bahwa tur masih akan dibuka pada Sabtu dan memberitahu bahwa dia akan memberikan pembaruan kepada Dewan Rakyat pada Senin.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team