ilustrasi (Unsplash.com/James Baltz)
Ada beberapa hal yang dikeluhkan petani Eropa, di antaranya adalah kenaikan pajak, birokrasi rumit, peraturan lingkungan berlebihan dan persaingan impor pangan yang tidak sehat. Para petani di Prancis, Jerman, Belgia, Belanda, Spanyol, Polandia, Republik Ceko, Italia dan Yunani telah turun ke jalan untuk melakukan protes dalam beberapa bulan terakhir.
Dilansir VOA News, untuk masalah persaingan impor yang tidak sehat, para petani menilai produk dari Ukraina yang dibebaskan dari batasan kuota dan bea masuk telah merugikan mereka. Ini juga termasuk persaingan dengan impor produk gula, biji-bijian dan daging dari Amerika Selatan.
Dalam hal birokrasi, petani Eropa mempermasalahkan peraturan yang berlebihan seperti persyaratan harus membiarkan 4 persen lahan tidak digunakan untuk jangka waktu tertentu. Di Prancis, para petani menilai birokrasinya terlalu rumit.
Di Jerman dan Belanda, para petani menentang rencana mengakhiri subsidi atau keringanan pajak bahan bakar diesel pertanian. Petani Yunani juga menginginkan hal serupa.
Protes para petani tersebut disesalkan oleh para pemerhati lingkungan dan aktivis iklim. Mereka mengatakan konsesi jangka pendek dengan petani, dapat menghantui blok UE untuk generasi selanjutnya ketika perubahan iklim semakin memperparah lingkungan.