Perusahaan tambang multinasional yang berpusat di London, Rio Tinto, memiliki sejarah kontroversial terkait pelanggaran hak asasi manusia dan kerusakan lingkungan sehingga menjadi dalang utama di balik proyek ini. Salah satu kasus terkenal adalah penghancuran gua-gua Aborigin di Australia yang berisi bukti pemukiman manusia berusia 46,000 tahun. Tak hanya itu, Rio Tinto juga pernah terlibat dalam konflik sipil di Papua Nugini.
Proyek tambang lithium di Serbia ini hanya menambah kekhawatiran bahwa perusahaan ini akan kembali mengabaikan hak-hak masyarakat lokal dan dampak ekologis demi keuntungan ekonomi. Fakta bahwa Rio Tinto didukung oleh kepentingan internasional termasuk pemegang saham dari China dan anggota keluarga kerajaan Inggris. Dengan demikian tentu saja menambah ketidakpercayaan publik terhadap proyek di Serbia ini. Apalagi banyak yang merasa bahwa Rio Tinto lebih mementingkan keuntungan finansial daripada kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat lokal.
Protes terhadap proyek ini telah berlangsung selama bertahun-tahun, dengan ribuan orang turun ke jalan di berbagai kota di Serbia. Di Beograd, lebih dari 119.000 orang berkumpul untuk menyuarakan penolakan mereka terhadap tambang ini. Demonstrasi ini tidak hanya menarik perhatian nasional tetapi juga internasional. Pemerintah Serbia merespons dengan tindakan keras mulai dari menangkap sejumlah aktivis lingkungan, menggeledah rumah-rumah, dan bahkan dilaporkan ada ancaman pembunuhan terhadap para pengkritik proyek ini.
Para aktivis lingkungan dan hak asasi manusia menolak proyek ini karena berpotensi besar merusak alam dan mengabaikan hak-hak masyarakat setempat. Mereka menuntut adanya peraturan yang lebih ketat dan transparansi untuk melindungi warga dari dampak negatif tambang tersebut. Serbia kini dihadapkan pada dilema besar antara mengejar keuntungan ekonomi dari tambang lithium dan menjaga kelestarian lingkungan serta kesejahteraan penduduknya.
Di Indonesia, pernah muncul wacana mengenai pertambangan mineral lithium yang dianggap sangat penting bagi industri, terutama yang berkaitan dengan produk elektronik. Walaupun hingga saat ini masih sebatas wacana, dampak lingkungan dari aktivitas penambangan tersebut harus menjadi pertimbangan yang serius.