ANTARA FOTO/REUTERS/Jean-Paul Pelissier
Protes dipicu oleh keputusan Macron menaikkan harga bahan bakar pada awal 2019 lalu. Para demonstran yang memakai rompi kuning dan memblokade jalan-jalan di seluruh Prancis itu menuding Macron tidak sensitif pada realita warga sehari-hari. Sedangkan Macron yakin dengan menaikkan harga, maka para pemilik kendaraan di Prancis akan lebih ramah lingkungan.
Para pakar mengatakan kesalahan tidak sepenuhnya berada di tangan Macron yang ingin menunjukkan program-program visionernya. Mereka menyebut Macron memimpin di masa depan. Namun, konsekuensinya adalah ia tak bisa melihat apa masalah sesungguhnya yang terjadi Prancis.
Tidak hanya angka pengangguran yang tinggi, pertumbuhan ekonomi Prancis yang masih lamban sebesar 1,7 persen juga jadi hambatan. Mayoritas masyarakat menilai kebijakan-kebijakan Macron yang berorientasi pada perang melawan perubahan iklim dan ambisi menjadikan Prancis sebagai negara visioner justru membuat mereka ditinggalkan. Ini berdampak pada anjloknya popularitas Macron hingga 25 persen pada November kemarin.